Minggu, 30 Januari 2011

Gawai Dayak Mualang

Gambar. Gawai Dayak
Masyarakat Dayak Mualang merupakan satu dari sekian ratus sub suku dayak yang ada di pulau kalimantan yang masih tetap menjaga dan melestarikan adat dan budaya yang merupakan warisan dari nenek moyang sampai saat ini. Seperti halnya gawai dayak yang masih terus dilaksanakan setiap tahunnya meskipun budaya barat dan pengaruh globalisasi sudah masuk ke dalam lingkungan masyarakat suku dayak mualang.

Gawai dayak merupakan sebuah acara adat atau bisa dikatakan sebagai sebuah ritual adat yang biasanya dilakukan pada setiap akan membuka ladang, menanam padi, pada saat panen pulut muda (panen beras ketan muda), orang dayak biasa menyebutnya rama pam, dan juga setelah musim panen padi selesai. Gawai dayak sendiri terdiri dari beberapa jenis: gawai b'redua beneh, b'redua pangol, b'redua sapek padi, dan juga b'redua pam pulot.
Gawai dayak b'redua beneh merupakan yang paling sering dilakukan di semua kampung suku dayak mualang. Gawai dayak biasanya dilakukan pada awal bulan lima hingga akhir bulan juni setiap tahunnya, karena pada bulan-bulan tersebut biasanya panen padi telah usai dan bulan berikutnya akan kembali membuka ladang baru untuk bertani. masyarakat dayak mualang sangat dekat dengan alam karena pekerjaan utama masyarakat dayak mualang sebagian besar yaitu bertani dan berkebun karet; sehingga segala sesuatunya sangat berkaitan dan berhubungan erat dengan alam. oleh karena itu, sebagai ucapan syukur kepada tanah dan hutan yang menjadi tempat mencari nafkah, dan tentunya kepada Tuhan, maka diadakanlah sebuah acara adat yang disebut gawai b'redua beneh atau yang lebih dikenal dengan gawai dayak.

Gawai dayak memiliki makna dan tujuan yaitu sebagai ucapan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan berkat yang melimpah atas hasil panen yang telah diterima, dan juga sebagai ucapan terima kasih kepada tanah yang telah memberikan kesuburan terhadap tanaman padi; selain itu gawai dayak atau b'redua beneh dilakukan untuk mendoakan benih padi yang akan ditanam lagi nantinya, sesuai dengan namanya b'redua yang artinya berdoa dan beneh artinya benih padi;

Selain itu, pada saat gawai dayak berlangsung, biasanya dibarengi dengan pesta besar-besaran, bahkan momen seperti ini dimanfaatkan oleh beberapa keluarga untuk melangsungkan pernikahan adat, atau dalam bahasa dayak mualang menyebutnya gawai laki bini. Karena dibarengi dengan acara gawai dayak, sudah barang tentu antusias masyarakat yang datang dari kampung tetangga semakin ramai dan dengan adanya acara seperti ini, rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara sesama masyarakat dayak mualang semakin terjalin erat.

1 komentar:

Penulis opini mengatakan...

Salam pahari dari anak Dayak Pantu